Pur Byantara Tokoh Bridge Indonesia




Pur Byantara
Surabaya, 26 Oktober 2016- Hari ini saya bertemu tokoh-tokoh dari GABSI (Gabungan Bridge Seluruh Indonesia) yang datang ke YELLO Hotel Jemursari. Pertama kali mendengar Bridge, membuat saya flash back ke belakang dimasa kuliah saya ada satu teman yang sering terlibat dalam kompetisi Bridge. Sejujurnya saya belum tahu mendetail mengenai game Bridge ini tapi saya tahu akhir-akhir ini perkembangan Bridge di Indonesia makin pesat dan sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang mulai banyak jadi bahan perbincangan orang. 

Then, ditengah-tengah ramainya Wok'N'Tok Restaurant YELLO Jemursari  siang itu, saya melihat satu sosok yang legendaris Pur  Byantara, pria yang lahir di Purwokerto pada 6 Februari 1930 ini telah menjadi salah satu tokoh penting dalam perkembangan olahraga Bridge di Indonesia. Beliau mengenal bridge sejak usia 17 tahun dan pindah ke Surabaya pada tahun 1952, Pur menjadi salah seorang saksi hidup lahirnya organisasi Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) pada 12 Desember 1953.

Saat berbincang, saya mengambil kesimpulan bahwa Pur Byantara ini adalah langganan juara di berbagai kompetisi bridge. Terbukti beliau banyak bicara mengenai kejurda, dimana ia bermain dengan 4 pasangan yang berbeda pada setiap keikutsertaannya. Pur juga hadir dalam setiap penyelenggaraan Kejurnas 1957-1978, hingga membuatnya dijuluki sebagai "Inventaris GABSI". Dalam penyelenggaraan PON (Pekan Olahraga Nasional), Pur juga meraih medali emas dan perak pada PON VII dan PON VIII, dan di dalam setiap pertandingan beliau selalu menjadi playing kapten. Peran ini membuktikan bahwa mantan Kepala Sekolah di SMAK St. Louis I Surabaya ini merupakan sosok yang tidak hanya piawai dalam bermain bridge namun juga memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi. 

Sampai saat ini, Pur merupakan pemain bridge tertua di Indonesia dan masih aktif diberbagai kejuaraan. "Saya tiap hari masih bermain bridge online selama beberapa jam", ungkap beliau saat ditanya. Baginya bermain bridge mampu melatih ingatan dan melatih toleransi saling pengertian kepada pasangan main. "Saya yakin ini mampu melatih ingatan saya, dan saling toleransi kepada pasangan main," tutur beliau.

Perkembangan bridge semakin pesat di Indonesia. Pur berharap agar semakin banyak pemain-pemain bridge Indonesia yang mampu menjadi juara di kancah internasional. "Dalam setiap olahraga, bakat memang mempengaruhi, namun jika mau berhasil yang paling penting kita harus punya semangat untuk menang." tutupnya. (dea)

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top